Muhammad RajulKahfi A1B112213
Rahmiyatul ahda A1B112214
Reduplikasi
A.
Pengertian reduplikasi
Reduplikasi adalah proses
pengulangan kata, baik secara utuh maupun secara sebagian yang ada dalam bahasa
Indonesia. Pengulangan kata adalah proses pembentukan kata
dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh maupun sebagian,
baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soedjito, 1995:109)
B.
Jenis-Jenis Reduplikasi
1.
Kata ulang utuh atau murni
Kata ulang utuh atau murni merupakan
kata ulang yang bagian perulangannya sama dengan kata dasar yang diulangnya.
Dengan kata lain, kata ulang utuh atau murni terjadi apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan seutuhnya.
Kata ulang utuh dibagi menjadi dua, yaitu :
-Kata yang diulang berupa kata
dasar.
Contoh
: ciri menjadi ciri-ciri
Jalan menjadi jalan-jalan
-Kata yang diulang berupa kata
berimbuhan.
Contoh
:Perumahan menjadi perumahan-perumahan
2.
Kata ulang berubah bunyi
Kata ulang yang berubah bunyi merupakan kata ulang yang
bagian perulangannya mengalami perubahan bunyi, baik itu perubahan bunyi vocal
maupun bunyi konsonan. Kata
ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar,
namun terjadi perubahan bunyi.
Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi vocal.
Contoh : bolak-balik
Gerak-gerik
Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi konsonan.
Contoh : sayur-mayur
Lauk-pauk
3.
Kata ulang sebagian
Kata ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata
pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vocal suku kata
pertama diganti dengan vocal e.
Contoh : laki menjadi lelaki
Luhur menjadi leluhur
Pohon menjadi pepohonan
4.
Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang
disertai dengan pemberian imbuhan.Chaer (2006:287) membagi kata
ulang berimbuhan berdasarkan proses pembentukannya menjadi tiga, yaitu :
1.
Sebuah kata
dasar mula-mula diberi imbuhan kemudian Baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan;
2.
Sebuah kata
dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang
mula-mula diulang sehingga menjadi lari-lari kemudian diberi awalan ber-
sehingga menjadiberlari-lari;
3.
Sebuah kata diulang sekaligus diberiimbuhan,
umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber-
sehingga menjadi bentuk bermeter-meter.
5.
Kata ulang sebagian
Kata ulang sebagian adalah kata
ulang yang dibentuk dari pengulangan sebagian dari bentuk dasar.
Contoh : Berdesakan menjadi berdesak-desakan
Berjalan menjadi berjalan-jalan
Menulis menjadi menulis-menulis
6.
Kata ulang semu
Kata ulang semu adalah kata ulang yang menurut bentuknya tergolong kata
ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ulang sebab tidak ada dasar ulang.
Contoh : Kupu-kupu
Kura-kura
Paru-paru
C.
Ciri-ciri Reduplikasi
1.
Menimbulkan makna gramatikal
2.
Terdiri lebih dari satu morfem
3.
Selalu memiliki bentuk dasar
4. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan
kata atau kelas kata. Apabila
kata ulang itu berkelas kata kerja, bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja.
5. Arti bentuk dasar
kata ulang selalu berhubungan dengan arti kata ulangannya.
Ciri ini sebenarnya untuk menjawab persoalan bentuk kata yang secara fonemis berulang,
tetapi bukan merupakan hasil proses pengulangan.
Contoh :
Bentuk undang bukan merupakan bentuk dasar dari
kata undang-undang.
Undang merupakan kata kerja,
sedangkan undang-undang merupakan kata benda. Kedua itu termasuk dalam kelas kata yang berbeda sehingga tidak bisa dikatakan bahwa undang-undang adalah hasil reduplikasi dari undang
(lihat ciri nomor 4).Selain itu, undang dan undang-undang memiliki makna yang
tidak berhubungan.
D.
Makna-makna Reduplikasi
1.
Banyak /intensitas kuantitatif
Contoh :anak-anak bermain dihalaman
2.
Kumpulan /kolektif dapat diperinci atas dua macam,
yaitu:
Contoh : a. Kumpulan sejenis
-dedaunan
-pepohonan
b. Kumpulan
yang terdiri atas berbagai jenis
-Sayur-mayur
-Bunga-bungaan
3. Mengeraskan atau menyengatkan. contoh
:besar-besar harga barang ditoko itu.
4. sunggguh-sungguh /intensitas kualitatif.
contoh :belajarlah rajin-rajin agar lulus ujian.
5. Menyerupai atau mirip. contoh :adik bermain kuda-kudaan
6. Agak. contoh
:warna bajunya kebiru-biruan
7. Berulang-ulang /
intensitas frekuentatif.
Contoh :Karena marah,
dia memukul-mukul meja.
8. Respirokal.
Contoh
: Kedua saudara itu tolong-menolong
9. Menyatakan makna penegasan atau penekanan
Contoh
:saya-saya saja yang disuruh membersihkan papan tulis
10. Kata
kerja berkonfiks ber-an seperti berlarian, berdatanagn, beterbangan, berguguran,
menyatakan makna pelaku perbuatan yang banyak. Kata
kerja seperti itumenghendakipelaku yang banyakjuga.
Contoh :Anak-anak itu berlarian
11. Pengulangan kata benda seperti, orang-orang, guru-guru,
siswa-siwa, masalah-masalah, menyatakan makna banyak. Karena itu, kata ulang, kata
ulang itu tidak boleh didahului oleh kata yang bermakna jamak.
Contoh : yang salah = Banyak
orang-orang
: yang benar =
banyak orang, dll.